Selasa, Mei 12, 2009

orang bodoh dan orang bijak

Alkisah, seorang petani bermaksud menjual sekarung gandum ke pasar. Ketika satu karung gandum itu dimuatkan di atas punggung untanya, karung itu selalu terjatuh. Setelah berpikir keras, ia mengisi satu karung lagi dengan pasir. Ia merasa bahagia karena sudah menemukan pemecahan yang menakjubkan. Dalam keadaan setimbang, kedua karung gandum itu bertengger di samping untanya.
Dipertengahan jalan, ia berjumpa dengan seorang yang tampaknya miskin. Tubuhnya kurus, pakaiannya lusuh, dan tidak bersepatu. Ketika duduk bersama, beristirahat, petani mendapatkan bahwa kawan yang miskin itu ternyata sangat bijak. Ia mengetahui banyak hal. Ia mengenal tokoh-tokoh besar, kota-kota besar, dan gagasan-gagasan besar. Tak henti-hentinya petani itu takjub dengan kepintarannya. Ia menanyakan apa yang dibawa dalam untanya. Ia menjawab bahwa satu karung berisi gandum dan satu lagi pasir. “orang bijak” itu tertawa, “mengapa tidak anda bagi dua gandum itu dan menympannya dalam dua karung: masing-masing setengahnya?”
Petani makin kagum. Ia tidak pernah sampai pada pikiran secemerlang itu.Tiba-tiba ia menyadari keadaan si bijak. Ia menanyakan apakah ia punya pekerjaan. “saya tidak punya sepatu, rumah, atau pekerjaan. Bahkan untuk makan malam pun saya tidak tahu apakah saya bisa memperolehnya.”
“Lalu, apa yang anda peroleh dari semua kecerdasan dan ilmu pengetahuan anda?” tanya petani. “saya hanya mendapat sakit kepala dan khayalan hampa,” jawab si pintar. Petani kita melepaskan tali untanya. Ia beranjak pergi: “Pergilah menjauh dariku. Aku kuatir kemalanganmu berpindah padaku. Aku bodoh karena mengisi sekarung lagi dengan pasir; tetapi ketololanku telah memberikan kehidupan padaku.”

JALALUDDIN RUMI, MATSNAWI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar